Distan KP Sambas Gelar Penyusunan Profil Rancangan Strategi Pengembangan Pertanian

distankp.com – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas menggelar Seminar Akhir Penyusunan Profil Rancangan Strategi Pengembangan Pertanian di Kabupaten Sambas di Aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas. Selasa (5/9/2023). 

Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, Eddy Ruskandi, SP., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kabupaten Sambas menjadi penyumbang produksi padi tertinggi di Kalimantan Barat. 

“Kabupaten Sambas merupakan salah satu kabupaten yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian. Berdasarkan data BPS tahun 2022 bahwa hampir 70 persen dari total penduduk 629.905 Kabupaten Sambas bergerak di bidang pertanian. Selain itu, hasil panen Padi di Kabupaten Sambas terjadi peningkatan setiap tahunnya pada tahun 2020 jumlah produksi mencapai 150.222 ton, meningkat menjadi 154m301 ton pada tahun 2021 dna terus meningkat menjadi 176.541 ton pada tahun 2022,” Katanya.

“Jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota yang lain, Kabupaten Sambas menjadi kabupaten tertinggi yang menyumbang produksi padi di Kalimantan Barat,” Ungkapnya. 

Berdasarkan data diatas bahwa produksi padi terbesar yang memenuhi kebutuhan padi di Kalimantan Barat adalah Kabupaten Sambas, disusul oleh Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kubu Raya. 

“Berdasarkan data BPS per Februari 2023 bahwa pada tahun 2022 luas panen padi di Kabupaten Sambas sebesar 97,2 ribu hektar dengan produksi sebesar 452.398 hektar yang meliputi tanaman padi (padi sawah dan padi ladang), jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau,” Terang Sekdis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas. 

Ia berpesan kepada masing-masing bidang dan penyuluh pertanian untuk mencermati data-data pengembangan pertanian di Kabupaten Sambas. 

“Saya berharap ini bisa menjadikan sesuatu bahan untuk kita berbicara terkait masalah perkembangan pertanian. Saya minta kepada rekan-rekan penyuluh pertanian untuk menyampaikan apa adanya kondisi di lapangan dan data-data pertanian yang belum lengkap segera dilengkapi,” Pungkas Eddy.